
Utas, aplikasi jaringan obrolan, merupakan pesaing kuat Twitter
Idenya adalah untuk membangun ruang terbuka dan ramah bagi masyarakat
Jakarta (Antara) – Hadirnya aplikasi utas percakapan daring yang resmi menyapa dunia maya pada Rabu (5/7) itu sontak menimbulkan berbagai reaksi dari pengguna media sosial, salah satunya lewat narasi yang beredar panjang terkait The potensi aplikasi dari Instagram menjadi pesaing berat yang bahkan bisa “membunuh” layanan lain, khususnya Twitter.
Kombo ini muncul karena dari segi fungsi dan tampilan, thread memiliki banyak kesamaan dengan Twitter. Bahkan beberapa informasi yang beredar menyebutkan bahwa perusahaan Instagram sengaja menculik para karyawan kreatif Twitter. Pemilik perusahaan Meta yang mengawasi Threads, Facebook, dan Whatsapp Mark “Zuke” Zuckerberg tidak terganggu dengan informasi ini dan kecenderungan banyak orang untuk menganggap Threads sebagai salinan cermin dari Twitter.
Topics, aplikasi “pendamping” Instagram, sebenarnya diposisikan sebagai aplikasi tempat pengguna media sosial dapat melakukan percakapan publik secara real-time satu sama lain. Aplikasi ini telah diakui juga membantu meningkatkan popularitas Instagram dan merupakan aplikasi inti dalam rangkaian produk Meta.
“Idenya adalah untuk membangun ruang yang terbuka dan ramah kepada masyarakat,” kata kepala Instagram Adam Mosseri seperti dikutip dari The New York Times, Jumat.
Baca juga: Twitter Ancam Gugat Meta atas Thread
Adam, yang juga pemegang akun kedua di Thread setelah Zuck, mengatakan Instagram sedang mencoba membuat Threads bekerja di beberapa aplikasi dalam perawatan alam semesta yang disebut Fediverse oleh perusahaan. Konsep ini dapat diartikan sebagai dunia besar layanan yang berbagi protokol komunikasi.
Adam mengatakan bahwa Instagram pada intinya ingin mempermudah topik untuk diintegrasikan secara mulus dengan platform lain sehingga memudahkan pembuat konten sehingga mereka tidak perlu melompat dari platform ke platform dan memulai dari awal.
Menurutnya, jika pengguna dapat membangun basis pengikut yang besar di Topik, maka pengguna tersebut dapat membawa pengikutnya ke platform lain yang dibangun dengan teknologi yang sama. Adam melanjutkan dengan mengatakan bahwa ini akan membebaskan pencipta dari perasaan seperti mereka “terjebak” hanya pada satu platform.
Lantas, bagaimana skema penggunaan utas Twitter pesaing?
Jaringan utas yang diambil dari berbagai sumber dibuat dengan tautan langsung ke Instagram sehingga pengguna layanan obrolan online memiliki akun Instagram sebelumnya. Utas juga menggunakan nama akun atau nama pengguna Instagram sebagai identitas pengguna. Inilah perbedaan mendasar antara Threads dan platform lain seperti Bluesky dan Mastodon yang harus menarik pengguna baru dari awal.
Saat mendaftar pertama kali, pengguna dapat mengatur konten biodata dan link yang dapat dengan mudah diimpor dari Instagram. Pengguna juga dapat mengimpor daftar orang yang mereka ikuti di Instagram langsung ke Threads jika diinginkan.
Baca Juga: Instagram resmi meluncurkan utas aplikasi terpisah
Selain itu, pengguna Instagram yang terverifikasi di utas obrolan akan diverifikasi dan pengguna juga dapat mengatur status akunnya sebagai pribadi atau publik. Setelah semua proses ini selesai, pengguna Instagram akan resmi menjadi bagian dari utas.
Aplikasi Tema terlihat hampir identik dengan Twitter dalam banyak hal. Misalnya, di Topik, pengguna dapat mengunggah sebagian besar pesan teks ke feed bergulir, sehingga orang yang mereka ikuti dan yang mereka ikuti dapat membalas. Keduanya juga dapat menyediakan tautan, gambar, dan menghapus unggahan.
Di utas, pengguna dapat menulis hingga 500 karakter dalam unggahan, sedangkan di Twitter batas karakter hanya 280 karakter. Sementara untuk video, Thread bisa mengunggah konten hingga 5 menit, berbeda dengan Twitter yang hanya berkapasitas 2 menit 20 detik.
Namun ada juga yang tidak dimiliki Topik, yaitu cerita yang sedang tren dan tagar yang memudahkan pencarian percakapan secara global. Selain itu, Threads juga tidak memiliki fitur pesan langsung yang sudah lama dinikmati Twitter. Namun, Instagram mengatakan akan menambahkan fitur ini jika pengguna baru memintanya.
Utas tersedia untuk diunduh secara gratis dari App Store dan Google Play di AS dan sekitar 100 negara lainnya mulai Rabu lalu, dengan perluasan direncanakan untuk negara lain.
Meta mengatakan Themes saat ini belum tersedia di Uni Eropa yang merupakan salah satu pasar terbesar perusahaan, karena penerapan peraturan baru di kawasan tersebut, yaitu Digital Markets Act. Aturan tersebut mulai berlaku dalam beberapa bulan mendatang dan membatasi cara perusahaan teknologi terbesar berbagi data di seluruh layanan. Meta masih menunggu penjelasan lebih spesifik tentang penegakan hukum sebelum mengirimkan topik ke seluruh blok di 27 negara.
Baca Juga: String Baru “Fresh Air” Meta Resmi Rilis, Sudah Coba?
Baca Juga: Penghitung Meta Media Sosial Kami, Utas, Akan Dirilis 6 Juli
Koresponden: Ahmad Faisal Adnan
Editor: Sorianto
Hak Cipta © Bean 2023