haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Tahun Baru Hijriah dan bulan "musim pernikahan"

Tahun Baru Hijriah dan bulan “musim pernikahan”

Read Time:4 Minute, 38 Second

Surabaya (Antara) –

Menyusuri jalanan kampung Surabaya, tak heran jika dalam beberapa minggu terakhir bendera warna-warni dipasang di samping tiang listrik di ujung gang.

Bendera biasanya diikat menggunakan tali rafia, pegangannya terbuat dari bambu dan ada label nama seseorang yang tertulis di selembar karton. Sudah umum, jika kita menemukannya, kita dapat menyimpulkan bahwa ada hajatan di gang tersebut. Sebagian besar pernikahan.

Pemandangan seperti ini sering kita lihat tidak hanya di surabaya, tapi juga di daerah lain karena kita adakan upacara di bulan yang sama yaitu Zulhijah. Orang lebih mengenalnya dengan sebutan “bulan haji” yang secara budaya sering diasosiasikan dengan bulan-bulan bahagia saat upacara pernikahan berlangsung.

Pantas saja bulan ini muncul sebagai “musim pernikahan”. Meski tidak ada waktu pasti untuk melangsungkan pernikahan, namun akad nikah di Zalhia sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat nusantara.

Mengutip laman Nahdlatul Ulama Pemda Jatim, jatim.nu.or.id, terkait penetapan bulan atau hari baik untuk melangsungkan pernikahan, tidak ada dasar atau dalil khusus.

Meskipun ada ucapan dari para ahli hukum dan ahli hukum tentang keinginan untuk mengadakannya pada hari Jumat; Karena hari itu tergolong hari mulia dalam Islam.

Banyak hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad menikahkan putri kesayangannya, Lady Fatimah, dengan majikan kita, Ali bin Abi Thalib, pada awal bulan Zaljah. Tanggal ini populer di kalangan Syiah.

Sementara itu, riwayat lain oleh Ibn Sa’d dalam “Al-Alaaq Al-Kubra” mengatakan bahwa tuan kita Ali menikahi Fatima di bulan Rajab, lima bulan setelah kedatangan Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, ke Madinah.

Kemudian Guru Ali kami bertemu dengan Fatimah setelah dia kembali dari Perang Badar, dan usia Fatima ketika dia bertemu dengan Sayedina Ali adalah 18 tahun.

Terlepas dari perbedaan riwayat mengenai pernikahan Sayyidah Ali dengan Sayyidah Fatimah, bulan Zulayjah termasuk di antara empat bulan haram. Empat bulan mulia dalam Islam adalah: Zalqadah, Zalijada, Muharram dan Rajab.

Padahal, keempat bulan tersebut tergolong bulan haram yang sebenarnya terjadi pada masa pra-Islam. Dasarnya adalah masyarakat Arab menunaikan ibadah haji pada bulan Zalqada sampai dengan bulan Muharram, dimulai dari berangkat ke Makkah pada bulan Zalqada dan kembali dari Makkah ke daerahnya pada bulan Muharram. Kemudian, di bulan Rajab, biasanya mereka menunaikan ibadah haji.

Untuk menghormati para peziarah dan pelaku umrah, orang-orang Arab pada zaman pra-Islam sepakat untuk tidak berenang di bulan-bulan tersebut. Dan jika dua suku saling berperang, maka kedua suku tersebut harus melakukan gencatan senjata sementara.

Tradisi ini kemudian dikenal dalam Islam, seperti dalam Harf al-Taubah ayat 36. Meski tradisi jahiliah kuno tentang bulan-bulan haram diapresiasi Islam, namun ada juga kepercayaan yang ditolak, yakni larangan menikah di bulan-bulan haram. Haji. .

Percaya atau tidak, tradisi ini masih berlanjut hingga sekarang. Selama bulan-bulan tertentu, beberapa pasangan tidak menikah. Bahkan di bulan-bulan tertentu, banyak pasangan yang menahan diri untuk tidak memenuhi sumpah setianya di hadapan emir, khususnya Muharram atau dikenal dengan bulan Suru.

Saat ini, bulan Muharram atau penanggalan Jawa disebut bulan Soro tiba. Pada tahun 2023, tanggal 1 Muharram atau 1 Suru jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Bulan Suru sering dikaitkan dengan berbagai pantangan karena dipercaya membawa bencana.

Beberapa kepercayaan turun temurun meyakini bahwa pasangan yang menikah di bulan Muharram akan menghadapi musibah, seperti masalah keuangan, kecelakaan, sakit parah, bahkan kematian.

Jadi, sekali lagi jangan heran jika banyak pernikahan di akhir bulan Zilijah. Akibatnya, jalan ditutup di mana-mana.

Tahun Baru Islam

Muharram dalam penanggalan Hijriyah adalah bulan pertama. Artinya, awal tahun dikaitkan dengan tahun baru. Bulan segera setelah Zulhajah. Kali ini umat Islam merayakan Tahun Baru 1 Muharram 1445 H.

Banyak acara keagamaan dan terkait diadakan. Tidak hanya pesantren, pemerintah di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat mengatur kegiatan keislaman, khususnya pengajian.

Meski tercatat sebagai tanggal merah yang berarti hari libur nasional, di tingkat sekolah siswa biasanya tidak diliburkan, malah digantikan dengan kegiatan bernuansa Islami.

Yang paling sering dan terlihat adalah pawai bersama atau jalan-jalan keliling desa dengan poster-poster bertema perayaan Tahun Baru Islam.

Budaya yang tidak boleh dilewatkan. Sejak kecil mereka sudah diajarkan bagaimana umat Islam lebih memilih bulan Muharram sebagai momentum tahun baru, dibandingkan bulan Januari atau tahun baru pada penanggalan Masehi.

Anak-anak harus diajarkan bagaimana menghormati bulan Muharram, menyambutnya dengan gembira, dan merayakannya dengan hati yang gembira.

Selain berada di tengah masyarakat, pemerintah juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menyambut tahun baru Islam, seperti pengajian dan lain-lain. Pemprov Jatim menggelar acara jalan sehat yang dipusatkan di Masjid Raya Nasional Surabaya pada Rabu, 19 Juli 2023.

Acara ini akan menarik minat warga karena menawarkan banyak hadiah menarik, hadiah utamanya adalah umrah di tanah suci Mekkah.

Jalan sehat menempuh rute sepanjang 3,6 kilometer, diadakan secara gratis dan boleh diikuti oleh masyarakat umum.

Berbagai hiburan juga disiapkan seperti penampilan kecapi dan doa, marching band, termasuk penampilan tari sufi.

Pesan Gubernur Jatim Khuvifa Indar Parwansa pada kesempatan Tahun Baru Islam ini patut disambut dengan semangat dan optimisme. Pergantian tahun Hijriah hendaknya dijadikan sebagai pendorong bagi hijrah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Intinya, undangan yang ringan, mari sambut tahun baru Hijriah dengan hati yang gembira dan fisik yang sehat.

Awali tahun dengan semangat dan kebaikan, agar di tahun berikutnya kita bisa terus meningkatkan kualitas ibadah kita. Menjalani masa depan dengan semangat dan perilaku yang akan memberikan manfaat lebih besar bagi kebaikan orang banyak atau kemakmuran bangsa.

Selamat Tahun Baru 1445 H kepada seluruh umat Islam di Indonesia dan umat Islam di seluruh dunia. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Pesan Nabi Muhammad bersabda dalam haditsnya bahwa harus menjadi pedoman kita, bangsa Islam, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Badan Geologi mengimbau warga untuk tidak mendekati kawah Gunung Api Tompaloan-Lukon Previous post Badan Geologi mengimbau warga untuk tidak mendekati kawah Gunung Api Tompaloan-Lukon
Lima wakil menteri baru di pemerintahan Indonesia maju Next post Lima wakil menteri baru di pemerintahan Indonesia maju