haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Saham Inggris ditutup lebih tinggi, dengan FTSE 100 naik 0,64 persen

Saham Inggris ditutup lebih tinggi, dengan FTSE 100 naik 0,64 persen

Read Time:1 Minute, 9 Second

LONDON (Antara) – Saham Inggris ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, berbalik arah setelah dua hari berturut-turut mengalami penurunan, dengan indeks FTSE 100 London naik 0,64 persen, atau 47,27 poin, menjadi menetap di 7.453,69 poin.

Indeks FTSE 100 turun 0,38 persen atau 28,15 poin menjadi 7.406,42 poin pada Senin (17/7/2023), setelah melemah 0,08 persen atau 5,64 poin menjadi 7.434,57 poin pada Jumat (14/7/2023), menguat 0,32 persen, atau 24,10 poin. menjadi 7440,21 poin pada Kamis (13/7/2023).

Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan platform bot yang memberikan solusi komprehensif untuk perdagangan komoditas online, naik 19,04 persen, menjadi pemenang teratas di saham-saham blue-chip.

Diikuti oleh layanan pos dan kurir multinasional Inggris International Distributions Services PLC yang melonjak 5,35 persen; Saham Taylor Wimpey PLC, salah satu pengembang perumahan terbesar di Inggris, naik 4,61 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan baja dan pertambangan multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, mencatatkan kerugian terbesar di antara blue chips, dengan harga sahamnya turun 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa makanan multinasional Inggris yang berkantor pusat di Chertsey, Compass Group PLC turun 1,51 persen. British Telecoms Multinational Holdings yang berbasis di London turun 1,14 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merang
Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Saham Prancis turun pada hari kelima, dan indeks CAC 40 turun 0,55 persen Previous post Saham Prancis berbalik lebih tinggi, dengan CAC 40 naik 0,38 persen
Dolar "pulih" dari level terendah dalam 15 bulan berkat penjualan ritel yang kuat di Amerika Serikat Next post Dolar “pulih” dari level terendah dalam 15 bulan berkat penjualan ritel yang kuat di Amerika Serikat