
MUI Sulsel menyesalkan pamer haji setelah pulang dari Tanah Suci
Makassar (Antara) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan menyayangkan perilaku jamaah asal Sulawesi Selatan yang memamerkan perhiasan emasnya setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar usai menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Arab Saudi.
Muammar Bakri, Sekretaris MUI, mengatakan saat dikonfirmasi wartawan di Arab Saudi, Senin, “Terkait jamaah yang memamerkan perhiasannya setelah keluar dari Mekkah, haji harus memiliki pesan yang dalam dan hikmah dalam kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa. .”
Ia menjelaskan, operasional haji hanya membawa satu atau dua lembar kain putih untuk dipakai sebagai pakaian selama berada di Tanah Suci. Artinya simbol-simbol kekayaan tertinggal selama menunaikan ibadah haji.
Ia berkata, “Haji menunjukkan bahwa status seseorang tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Pada nol, setiap kekayaan dan kesenangan adalah milik Tuhan, dan inilah yang tampak di Padang Arafa di wakaf.”
Baca Juga: Bea Cukai Makassar Sebut Emas Yang Dibawa Jemaah Adalah Tradisi
Baca Juga: Bea Cukai Makassar Cek Virus Sebar ke Jamaah Pulang Bawa Emas
Selain itu, semua orang tidak membawa kemewahan apa pun di kantor dan yang lainnya bersatu dalam tenda di Padang Arafah menunjukkan kelemahannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
“Proses ini harus dilakukan setelah haji. Sekalipun kita punya harta, itu hanya sementara, titipan dan bukan milik kita selamanya. Sampai orang punya harta, tentu harta itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, apalagi untuk dipamerkan,” dia berkata.
Namun dengan kekayaannya, ia lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sesama manusia. Itu pesan haji, apalagi untuk mencapai kesejahteraan haji, harus ada perbedaan setelah haji, apa dampak positifnya di masyarakat.
Karena haji, kata dia, jamaah ingin menjadi teladan bagi masyarakat. Semakin banyak jamaah yang pulang kampung, maka semakin banyak pula panutan yang akan diikuti oleh masyarakat.
Sebelumnya, jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan, Suarnati Daeng Kanang viral di media sosial dengan memperlihatkan sekitar 180 gram emas di tubuhnya usai mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Kabupaten Maros pada penerbangan pertama, Rabu (5/7). // 2023) dari Tanah Suci.
Alibi wanita tersebut diketahui oleh seorang pengusaha makanan yang aksinya kemudian direkam dan videonya tersebar di media sosial hingga akhirnya berurusan dengan bea cukai untuk memeriksanya terkait barang mewahnya.
Selain Suarnarti, hajah Mira Hayati lainnya asal Makassar, Sulawesi Selatan, membawa satu kilogram emas yang dibelinya di Tanah Suci. Keluarganya membeli emas sebagai oleh-oleh di Makassar dengan total pembelian emas di atas Rp 1 miliar.
Pemilik bisnis perawatan kulit atau krim kecantikan juga akan diperiksa oleh Bea Cukai Jakarta atas bea masuk di luar ketentuan, setibanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. *
Baca Juga: Satu Jamaah Asal Sulsel Meninggal, Jumlah Orang yang Meninggal di Kapal Makassar Capai 23 Orang
Baca Juga: Masa tunggu haji di Sulsel 34 tahun, hingga 240.000 orang
Koresponden: M. Darwin Fater
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Hak Cipta © Bean 2023