
Mohmen Iskandar mengatakan inovasi sangat penting untuk mengatasi ketimpangan ekonomi
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan inovasi dan terobosan baru dari pihak terkait sangat diperlukan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di Indonesia.
“Satu hal yang tidak bisa kita pungkiri, ketimpangan ekonomi tetap menjadi paradoks yang mengiringi pembangunan bangsa ini. Mengatasinya tidak bisa parsial, diperlukan inovasi dan terobosan baru,” kata Mohimin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Muhaimin mengatakan hal itu sebagai respons atas rilis data profil kemiskinan Indonesia Maret 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (17/7).
Dalam profil ini, BPS mencatat bahwa angka kemiskinan negara per Maret 2023 telah turun menjadi 9,36% dari total penduduk Indonesia atau setara dengan 25,9 juta orang. Namun, diketahui juga bahwa kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar.
Baca juga: Cak Imin: PKB Siap Pilkada 2024
BPS mengindikasikan bahwa hingga Maret 2023, rasio Gini telah meningkat menjadi 0,388 dari 0,381 pada September 2022 dan 0,384 pada Maret 2022. Disparitas yang tajam ini terjadi di perkotaan, sedangkan di perdesaan stagnan.
Selain inovasi, lanjut Muhaimin, pola pembangunan Indonesia juga perlu diubah, yakni fokus di pedesaan terlebih dahulu untuk mengatasi ketimpangan ekonomi.
“Saya sudah berkali-kali menyatakan bahwa pola pembangunan kita memang perlu diubah, yang saat ini top down, dibalik menjadi bottom up atau berbasis desa,” jelasnya.
Baca Juga: Puan: Niat Berkomunikasi dengan PKB untuk Membangun Bangsa
Jika pola pembangunan diubah, Mohamin yakin ketimpangan ekonomi di daerah akan teratasi.
“Kalau kita balikkan pembangunan dari bawah atau dari desa, saya yakin kita bisa mengatasi ketimpangan ekonomi. Kesenjangan antara kaya dan miskin di negeri ini bisa dikurangi,” katanya.
Muhaimin menekankan bahwa desa adalah kunci pembangunan dan kemajuan.
Baca juga: Dominan Sebut Kerja Sama di Bidang Ketahanan Pangan Lokal