haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Menteri Pertanian menuntut peningkatan varietas tebu untuk mengimbangi kekurangan produksi

Menteri Pertanian menuntut peningkatan varietas tebu untuk mengimbangi kekurangan produksi

Read Time:1 Minute, 31 Second

Untuk mengimbangi produksi kita harus menggunakan varietas tebu yang lebih baik.

Cirebon (Antara) – Menteri Pertanian (Mintan) Syahrul Yassin Limbu menyerukan peningkatan varietas tebu lebih lanjut untuk mengimbangi kekurangan produksi nasional sebesar 800.000 ton dalam rangka swasembada gula.

“Untuk mengimbangi produksi, kita harus menggunakan varietas tebu yang lebih baik,” kata Menteri Pertanian Syarul saat melakukan kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan, secara nasional produksi gula pada 2022 mencapai 2,4 juta ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri 3,2 juta ton, sehingga nasional akan defisit 800.000 ton.

Untuk itu, Mentan Syahrol meminta kekurangan itu segera diisi dengan mengganti varietas tebu yang saat ini dibudidayakan dengan yang lain, terutama yang terbaik.

Sebab, kata Syahrul, varietas tebu yang ditanam petani saat ini masih kurang bagus dengan hasil hanya 7 persen.

“Oleh karena itu, diperlukan varietas tebu yang rendemennya bisa mencapai 9 persen, guna meningkatkan produksi gulanya,” tambahnya.

Syahrol menyebutkan luas areal tebu secara nasional mencapai 448.000 hektare, dengan rincian 243.000 hektare milik rakyat dan 205.000 hektare milik perusahaan.

Selain itu, kata Syahrol, perlu adanya ranton alternatif (regenerasi) tebu, agar produksi tebu nasional dapat meningkat, dan target swasembada gula tahun 2024 dapat tercapai.

“Pertanian yang optimal juga akan menjadi bagian dari strategi nasional. Diharapkan swasembada tercapai pada tahun 2024 nanti,” imbuhnya.

Menteri Pertanian Siyarol juga dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon melakukan diskusi dengan sejumlah petani untuk mengetahui permasalahan yang ada di lapangan ini.

Bahkan seorang petani asal Kabupaten Cirebon, Ali, mengaku sampai saat ini gula di tingkat petani belum tersedia sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp 12.500 per kg.

“Kami minta harga yang sudah ditetapkan sampai ke petani tebu,” ujarnya.

Baca Juga: Mentan tuntut penyediaan 11 komoditas pangan selama COVID-19
Baca juga: ID FOOD aktifkan pabrik gula, genjot produksi gula nasional

Koresponden: Khair Aizan
Editor: Budisantoso Budiman
Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PT Pos mengintegrasikan sistem dengan SILOG KPU untuk mengurus distribusi logistik pemilu Previous post PT Pos mengintegrasikan sistem dengan SILOG KPU untuk mengurus distribusi logistik pemilu
Hindari penyalahgunaan, migrasi Belawan menghancurkan ribuan arsip Next post Hindari penyalahgunaan, migrasi Belawan menghancurkan ribuan arsip