
Laba BCA tumbuh 34 persen menjadi Rp 24,2 triliun pada semester pertama 2023
Per Juni 2023, total pinjaman BCA meningkat 9,0% year-on-year menjadi Rp735,9 triliun.
Jakarta (Antara) – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), atau BCA, membukukan pertumbuhan laba 34 persen year on year (secara tahunan/tahunan) menjadi Rp 24,2 triliun pada triwulan pertama tahun 2023.
“Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume kredit, perbaikan kualitas kredit, serta peningkatan volume transaksi dan pembiayaan,” kata Presiden PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Per Juni 2023, total pinjaman BCA meningkat 9,0% year-on-year menjadi Rp735,9 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh sektor kredit konsumsi yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 13,9 persen secara tahunan, mencapai Rp183,9 triliun.
Peningkatan kredit konsumsi didukung oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 12 persen year-on-year menjadi Rs. Juga keseimbangan Unggulan Kartu kredit juga tumbuh 15,4 persen year-on-year menjadi Rp 14,6 triliun.
Sementara itu, kredit perdagangan dan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh sebesar 10,9 persen year-on-year menjadi Rp 219,2 triliun. Kredit korporasi naik 5,1 persen YoY menjadi Rp 326 triliun.
untuk posisi Pinjaman berisiko (LAR) turun menjadi 8,7 persen dari 12,3 persen tahun sebelumnya. Rasio kredit macet turun menjadi 1,9 persen dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun lalu. BCA memiliki cadangan NPL dan LAR yang kuat, masing-masing sebesar 257,1% dan 61,6%.
Di sisi pendanaan, CASA (Rekening tabungan giro) mencatatkan peningkatan sebesar 5,7 persen year-on-year menjadi Rp864,7 triliun yang memberikan kontribusi 81 persen terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 6 persen year-on-year menjadi Rp1,071 triliun. Dengan demikian, total aset BCA meningkat 7,3 persen year-on-year menjadi Rp 1.357 triliun.
Sementara itu, total volume transaksi BCA tumbuh menjadi 14,3 miliar pada semester pertama 2023, naik 27,2 persen year-on-year.
Secara keseluruhan, BCA melaporkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang positif (pendapatan bunga bersih/NII) selama paruh pertama tahun 2023 yang meningkat 24,6 persen year-on-year menjadi Rp 37,1 triliun.
Pendapatan non-bunga tumbuh 9,4 persen tahun-ke-tahun menjadi Rp 12,2 triliun, didukung oleh pendapatan yang lebih tinggi pengeluaran dan komisi sebesar 5,4 persen setiap tahun.
Secara total, pendapatan usaha tercatat Rp 49,3 triliun, naik 20,5 persen year-on-year. Sejalan dengan perbaikan kualitas aset, biaya pencadangan turun sebesar Rp 1,8 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: BCA Gandeng BPAM Tawarkan Investasi Reksa Dana Berbasis Syariah Islam Dan Tata Kelola Perusahaan
Baca juga: Waspada! Peringatan virus di BCA Mobile
Koresponden: Imamah Salafi
Editor: Budisantoso Budiman
Hak Cipta © Bean 2023