
Kementerian Keuangan mengatakan, APBN mengutamakan perlindungan generasi penerus bangsa
Kami sangat ingin anak-anak Indonesia menjadi lebih sehat, cerdas dan kuat
Jakarta (Antara) – Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Ratchmatarwata mengatakan APBN memprioritaskan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan anak Indonesia sebagai generasi baru bangsa, melalui jaminan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
“Kepedulian APBN terhadap anak banyak ditemukan di berbagai daerah. Di bidang kesehatan misalnya, kita sudah memasukkan anggaran makanan sehat untuk anak, vaksinasi dan berbagai upaya kesehatan lainnya agar mereka tetap sehat,” kata Issa dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Isa menjelaskan, belanja pemerintah dirancang untuk mendukung anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat dan menjadi manusia yang cerdas.
Padahal, banyak komponen belanja APBN yang dikhususkan untuk memberikan perhatian yang tinggi kepada anak.
Untuk pendidikan, UUD menyediakan 20 persen dari APBN yang disisihkan untuk pendidikan.
Tahun 2022 dan 2023 di tengah pandemi, ia mengungkapkan anggaran pendidikan tidak akan berkurang. Pemerintah sebenarnya memberikan tunjangan khusus bagi anak-anak agar bisa mengakses pendidikan daring.
Alokasi anggaran untuk bidang pendidikan diberikan oleh beberapa program, seperti program Indonesia Pintar yang diberikan sebesar Rp 17,9 juta dengan anggaran Rp 9,7 triliun untuk tahun 2022 dan 2023, serta Kartu Kuliah Pintar Indonesia untuk 780 ribu siswa senilai Rp 10 triliun pada tahun 2022 dan 893 ribu siswa senilai Rp 12,8 triliun pada tahun 2023.
Ada pula anggaran untuk pendidikan keterampilan vokasi sebesar Rp 131,5 miliar pada 2022 dan Rp 139,3 miliar pada 2023 untuk lebih dari 30.000 anak. Pemerintah juga telah memberikan pendidikan keterampilan kewirausahaan kepada sekitar 19.000 anak usia sekolah yang tidak bersekolah dengan anggaran Rp 124 miliar, dan tahun ini menjadi Rp 147 miliar.
Sementara itu, di bidang kesehatan, Dirjen Anggaran mengatakan pemerintah mendukung imunisasi dasar senilai Rp112 miliar dan pencegahan dan pengendalian penyakit yang sebagian untuk anak-anak senilai Rp1,8 triliun.
Kemudian ada bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, untuk memenuhi gizi ibu dan anak sebesar Rp 1,3 triliun.
Adapun dukungan anggaran di kementerian lain, misalnya untuk perlindungan anak dan perempuan seperti pelaksanaan hak anak tahun lalu sebesar Rp17,6 miliar dan tahun ini Rp24 miliar. Selain itu, ada pula alokasi anggaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pengawasan obat dan makanan.
Untuk menjamin kesejahteraan sosial, pemerintah memperkenalkan program-program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan. Ada komponen di dalamnya yang memberikan bantuan tambahan kepada keluarga dengan anak usia sekolah, di mana jika mereka memiliki anak di sekolah dasar (SD), keluarga akan menerima tambahan Rp 900.000 per tahun, siswa sekolah menengah Rp 1,5 juta per tahun, dan siswa sekolah menengah Rp 2 juta per tahun.
Melalui berbagai dukungan anggaran pemerintah, Isa juga berharap agar anak-anak Indonesia menjadi lebih sehat, cerdas, dan produktif.
“Tentunya kita sangat menginginkan anak Indonesia menjadi lebih sehat, cerdas dan tangguh sehingga bisa menjadi manusia produktif yang siap untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Menkeu: APBN 2022 bekerja luar biasa untuk melindungi ekonomi dari pandemi
Baca juga: Hari Anak Nasional Sri Mulyani: APBN mendukung anak mencapai cita-citanya
Baca juga: Menkeu: Semangat belajar anak-anak Indonesia membantu negara mengatasi pandemi
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Klik Dewanto
Hak Cipta © Bean 2023