Jamaah haji Indonesia akan menempati 70 sekolah di Arafah

MECCA (ANTARA) – Jamaah Indonesia akan menempati 70 kantor selama berada di Arafah untuk menunaikan wakaf yang merupakan puncak ibadah haji.

Berdiri di Arafah merupakan salah satu rukun haji, dimulai dari matahari terbenam pada tanggal sembilan Dzulhijjah hingga fajar pada tanggal sepuluh Dzulhijjah.

Pada Sabtu, Kepala Departemen Perlindungan Haji Penyelenggara Haji Kerajaan Arab Saudi, Haroun Al-Rasheed menjelaskan, jemaah haji tiba di Arafa sesuai dengan jadwal pergerakan dan rute yang disiapkan Unit Operasional Armina atau Masire. (SATOP), yaitu: Arafah, Muzlafa dan Mina.

“Jamaah akan bergerak pada tanggal 8 Dzulhijjah dari pukul 07.00 hingga pukul 22.00 waktu Arab Saudi. Ini adalah waktu jamaah bergerak,” ujar Harun yang meninjau langsung persiapan tenda di Arafah.

Baca Juga: 388 Calon Haji Tinggalkan Sulbar Menuju Tanah Suci

Baca juga: Menjaga kesehatan lansia menjelang puncak haji dengan senam lansia

Menurut Harun, pada tanggal sembilan Dzulhijjah, hadits dilaksanakan di Arafah, diawali dengan shalat dzuhur berjamaah, kemudian khutbah wakaba, shalat, dan dzikir, setelah itu masyarakat dipersilakan untuk melakukan ibadah. secara pribadi atau untuk berdoa secara pribadi.

Jamaah haji selama berada di Arafah harus tetap tinggal di tendanya dan memperbanyak ibadahnya, seperti membaca Al-Qur’an, dzikir, dan lain-lain, termasuk shalat.

“Pada tanggal sembilan Dzulhijjah, jamaah akan bergerak dari Arafah ke Muzdalifah, mulai pukul 19.00 waktu Saudi,” ujarnya.

Dari Muzdalifah jamaah kembali ke Mina pada malam tanggal 10 Zalahjah, karena pada tanggal 10 Zalahjah jamaah harus menunaikan ibadah haji yaitu melempar batu rintangan Jamarat, setelah itu kembali ke penginapan atau tendanya. di Mina. .

Selain itu, pada tanggal 11 Zulaijah, jamaah melakukan lempar jumrah di Al-Ula, Al-Wusta dan Al-Aqaba, dan hal yang sama dilakukan pada tanggal 12 Zuleijah.

“Jika jamaah melaksanakan shalat awal, mereka kembali ke Mekkah, tetapi bagi yang melaksanakan shalat sunnah, harus melanjutkannya pada tanggal 13 Dzulhijjah untuk melaksanakan Jamarat al-Ula, al-Wusta dan al-‘Uqbah. lagi,” katanya.

Setelah itu, kata Harun, menjelang magrib para jamaah kembali ke Mekkah untuk melakukan ifadah, sa’i dan analisis tawaf.

Harun berkata, “Ini adalah akhir dari rangkaian haji pada tanggal tiga belas Zulayjah,” dan mengatakan bahwa para petugas haji mulai bergerak pada tanggal enam dan tujuh Dzulhijjah untuk mempersiapkan sektor-sektor yang terbentuk di Arafah.

“Di Arafah ada 70 kantor yang akan dipetakan menjadi 11 sektor yang ditunjuk mulai dari 1 hingga 11 sektor yang ditunjuk. Setiap pengalokasi akan membawahi delapan hingga sembilan kantor. Setiap kantor terdiri dari tujuh kelompok. Jumlah pegawai di setiap kantor berkisar antara 48 hingga 50 orang-orang dari Bandara Petugas Dacre dan Makkah Al-Mukarramah.

Diakui Harun, dengan banyaknya jemaah haji Indonesia tahun ini dan jauhnya jarak antara tenda jemaah di Mina dan tempat jemaah, tahun ini PPIH menyiapkan posko petugas di setiap sudut, agar jemaah lanjut usia yang khusus kepedulian dapat terlayani dengan baik.

Haroon mengatakan, petugas di tempat-tempat tersebut memastikan dan mengarahkan jemaah dari tenda Mina ke Jamarat atau perjalanan pulang, sehingga jika terjadi sesuatu pada jemaah dapat segera ditangani secara berurutan di tempat-tempat tersebut. *

Baca juga: Kemenag: Mentransfer asuransi jiwa ke rekening peserta haji

Baca juga: Wali Kota Mataram ingatkan calon jemaah haji jaga mulut

Pendakwah : Nour Istbsrouh
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Hak Cipta © Bean 2023