Ganjar membaca “Dedikasi Hidup” di puncak bulan Bung Karno 2023

JAKARTA (ANTARA) – Calon presiden Pergwanjan Gangar Pranow membacakan teks “Pengabdian Hidup” pada puncak Bungkarno 2023 di Stadion Utama Gelora Bungkarno, Jakarta, Sabtu.

Teks ini ditulis oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno pada tanggal 10 September 1966.

Hal itu dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Aksi Nasional PDIP 2013. Saat itu, Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Jangar yang masih menjabat sebagai penguasa Jawa Tengah membaca “Pengabdian Hidup” yang merupakan surat atau wasiat Bung Karno. Ini untuk memanggil orang-orang untuk melayani Tuhan, negara dan bangsa.

Ganjar dari panggung utama di Gelora Bung Karno membacakan khidmat “Pengabdian Hidup”.

Saat membacakan “Pengabdian Hidup”, suasana heboh Bung Karno yang sebelumnya terdengar oleh gemuruh ratusan ribu kader PDIP, tiba-tiba terdiam. Mereka menyerap setiap kata dari “Dedikasi Hidup” yang diucapkan sebagai seorang tukang kayu.

Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para ketua partai yang hadir menjadi tamu undangan. Saat membacakan ‘Persembahan Hidup’, terlihat Presiden DPP PDIP Prananda Prabowo berdiri di belakang Ganjar Pranowo yang juga khusyuk saat membacakan ‘Persembahan Hidup’.

Pada KTT BBK 2023, dilakukan mengheningkan cipta yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Cristianto dan pembacaan teks Pancasila oleh Denny Cagur.

Sebelum pembacaan “Persembahan Hidup”, perayaan HUT Bung Karno 2023 diawali dengan Pawai Spanduk Pesta Akbar. Diawali dengan berkumpulnya 7.000 pasukan Satgas Cakra Bwana dan penampilan band.

Kemudian dilanjutkan dengan pawai paskibraka yang membawa bendera merah putih dan bendera PDIP. Apalagi, ribuan kader serentak menyanyikan himne PDI Perjuangan dan berbaris dengan lantang.

Usai menyanyikan lagu himne PDIP dan berbaris semangat serta mengaum ribuan kader, tak butuh waktu lama suasana hening. Seluruh kader disiplin mengikuti prosesi partai dengan khidmat.

Ini adalah teks dari “The Gift of Life”:

“Saya manusia biasa. Saya tidak suka kesempurnaan. Sebagai manusia biasa, saya tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.

Satu-satunya kebahagiaan saya adalah melayani Tuhan, untuk negara, untuk bangsa.

Ini adalah “dedikasi hidup”.

Semangat pengabdian ini adalah filosofi hidup saya, dinikmati dan menjadi ukuran hidup dalam semua gerak hidup saya.

Tanpa semangat ketulusan ini, tidak ada apa-apa. Namun dalam semangat pengabdian inilah saya merasa hidup saya bahagia dan bermanfaat.”

Koresponden: Narda Margarita Sinampilla
Editor: Heri Subanto
Hak Cipta © Bean 2023