haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan keterampilan khusus kepada siswa sekolah menengah disambut positif

Gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan keterampilan khusus kepada siswa sekolah menengah disambut positif

Read Time:1 Minute, 29 Second

… Jika penduduk usia produktif tidak memiliki keterampilan, bencana demografis akan sangat membebani negara

Padang (Antara) – Gubernur Sumbar (Sumbar) Mahildi menyambut baik gagasan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Ulyati untuk mengembangkan keterampilan khusus (hard skill) bagi siswa SMA sesuai dengan minat dan bakatnya.

“Selama ini hard skill identik dengan pendidikan kejuruan di SMK. Namun, gagasan pengembangan keterampilan khusus bagi siswa SMA merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mempersiapkan generasi yang berdaya saing,” ujarnya di Padang, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pendidikan Sumbar, setengah lulusan SMA tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama di Indonesia, sehingga berpotensi menjadi tidak produktif karena tidak memiliki keahlian khusus, seperti sebagai lulusan. dari sekolah kejuruan.

“Namun jika lulusan SLTA juga bisa diberikan pendidikan untuk mengembangkan keterampilannya sendiri sesuai dengan bakat dan minatnya, masalah ini akan teratasi,” ujarnya.

Gubernur Mahilde memerintahkan Dinas Pendidikan Sumbar untuk segera menjajaki kemungkinan tersebut, salah satunya dengan membangun kerjasama antara SMA dan SMK.

Baca juga: Kemendikbud: Negara butuh sistem pendidikan khusus

“Kami menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kiki Yoliati mengatakan, membicarakan kerjasama antara SMK dan SMA akan memungkinkan untuk membangun generasi masa depan yang berdaya saing.

Dikatakannya, generasi muda saat ini akan menghadapi beban berat di tahun 2045. Jika tidak memiliki keterampilan, bisa menjadi generasi tidak produktif yang justru akan menjadi beban masyarakat dan negara.

“Tahun 2045 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia karena akan memasuki bonus demografi atau penduduk usia produktif akan lebih banyak dari pada non produktif, namun jika penduduk usia produktif tidak memiliki keterampilan maka bencana demografi akan membebani mereka,” katanya.

Baca juga: Kemendikbud: Pemerintah perkirakan beban generasi sandwich
Baca juga: Kemendikbud Gelar Konferensi Pendidikan Vokasi ASEAN

Koresponden: Miko Elvisa
Editor: Individualisme Rasbiani
Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Jepang melanjutkan rencananya untuk membuang limbah PLTN Fukushima ke laut Previous post Jepang melanjutkan rencananya untuk membuang limbah PLTN Fukushima ke laut
China merilis sistem operasi komputer open source pertama Next post China merilis sistem operasi komputer open source pertama