haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
Calon jamaah membeli jajan sebagai antisipasi penghentian sementara sesaji makanan

Calon jamaah membeli jajan sebagai antisipasi penghentian sementara sesaji makanan

Read Time:2 Minute, 10 Second

Ini untuk memasak, karena besok tidak ada makanan. Jadi ini untuk persiapan masak besok

Makkah (Antara) – Jemaah haji (as Hajji) bersama rekannya Miri Rahmadeh dan Nurliani dari Banjarmasin’s launch group 13 (BDJ-13) membeli bak mandi di toko sebelah hotel mereka di distrik Al-Sissiya, Makkah, Arab Saudi untuk mengantisipasi bencana tersebut. jeda katering.

“Ini untuk masak, karena besok kita tidak bisa menyajikan makanan lagi. Jadi ini untuk menyiapkan masakan besok,” ujar Noreenah dan Merry saling menjawab saat ditanya kebutuhan membeli peralatan makan. 24/6).

Norina mengaku lebih memilih membeli panci daripada rice cooker karena pertimbangan harga.

“Pancinya lebih murah, harganya Rp 180.000,” kata Noreenah sambil keluar dan menunjukkan sebuah pot yang sebelumnya dilapisi plastik hitam.

Meri menambahkan penghentian sementara jasa catering tidak berlangsung lama, sehingga mereka merasa tidak perlu menggunakan rice cooker, apalagi keduanya tidak berencana membawa panci saat kembali ke Indonesia.

Keduanya mengaku membawa beras empat kilo dari Indonesia dan lauk pauk dari Tabalong, Kalimantan Selatan.

“Kami juga membawa lauk pauk dari desa, ada ikan asin. Kalau lauknya masih belum ada, mungkin bisa beli di sini,” kata Merry.

Begitu juga dengan nasi yang bisa mereka beli jika stok habis, karena toko kelontong di dekat hotel juga menyediakan nasi.

Pemerintah berupaya menghentikan layanan catering sebelum dan sesudah puncak ibadah haji selama tiga hari di Makkah Al-Mukarramah, yakni tanggal 7, 14, dan 15 Dzulhijjah 1444 H. Masyarakat diharapkan memahami sosialisasi dengan menyiapkan makanan secara mandiri.

Layanan katering jemaah haji reguler di Makkah akan dihentikan sementara pada Minggu (25/6), namun keesokan harinya ketika di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), jemaah akan kembali menerima layanan katering.

Perinciannya, berdasarkan pergerakan jemaah menjelang puncak ziarah pada 8 Dzulhijjah (26/6), jemaah mulai bergerak ke Arafah dengan bus, dan mereka tidak mendapat sarapan.

Makan siang dan makan malam akan disajikan di Arafah dan layanan katering di Armenia akan terus mengikuti pergerakan jamaah, pada tanggal 9 Dzulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan berdiri di Arafah, dan jamaah akan mendapat tiga kali makan.

Begitu pula saat keberangkatan dari Muzdalifah sampai di Mina, layanan catering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam tetap tersedia bagi jamaah. Saat kembali ke Mekkah, jemaah baru menerima layanan catering hingga tanggal 15 Dzulhijjah (Senin 3/7).

Layanan Catering Jamaah Sementara di Armenia sebanyak 16 kali, penghentian sementara layanan catering hanya berlaku di Mekkah pada 25 Juni dan 2-3 Juli 2023.

Baca juga: Sering Masak di Hotel, Jamaah Diimbau Antisipasi Kemungkinan Kebakaran

Baca juga: Kemenag ingatkan calon jemaah haji tak bawa beras ke Tanah Suci

Baca juga: Katering Haji Diracik Koki Indonesia

Baca juga: Haji Tak Bawa Bumbu Kuliner

Pendakwah : Nour Istbsrouh
Editor: Andy Johari
Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Puncak bulan Bung Karno 2023 Previous post Puncak bulan Bung Karno 2023
Karnaval pemilu di Kendari ditujukan untuk komunitas biker dan nelayan Next post Karnaval pemilu di Kendari ditujukan untuk komunitas biker dan nelayan