BRIN menyebut Ganjar Pranowo sebagai calon presiden milenial yang sempurna

Jakarta (Antara) – Direktur Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Politik, Pertahanan, dan Keamanan Mush Nurhasim menilai tidak heran jika kaum milenial di kampus menempatkan calon presiden Perjuangan PDI Ganjar Pranowo sebagai calon presiden idaman.

Pasalnya, Jangar Pranow memiliki pengalaman yang bisa diandalkan untuk memimpin Indonesia ke depan.

Hal itu disampaikan Nurhacim saat menjadi narasumber pada acara Jajak Pendapat Nasional Lembaga Pemungutan Suara Indonesia (LPI) Edisi ‘Candidat Pilihan Milenial Kampus’ di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (15/7).

“Di kalangan pemuda, dia (Ghanjar) juga punya inspirasi, sebagai sosok milenial dia berpotensi mendapatkan pengalaman politik yang luar biasa, dari Republik Demokratik Kongo sebagai politikus kemudian menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode dll. Dari segi Pak Ganjar bisa diandalkan karena banyak yang sudah dilakukan di parlemen dan eksekutif,” kata Nurhacim dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu malam.

Selain itu, kata Nurhasim, Jangar Prano juga low profile. Ia dianggap sebagai bagian dari masyarakat bawah dan gayanya populis.

Karena itu, mayoritas orang menganggap Ganjar mirip dengan Presiden Jokowi.

“Saya lihat Pak Jangar meniru model karakter Pak Jokowi, padahal bukan dirinya. Pak Janjar orangnya tidak banyak bicara, tapi bahasanya terukur dalam komunikasi, yang bisa dipahami masyarakat umum,” ujarnya.

Namun, Nurhasim menilai elektabilitas calon presiden masih dinamis, sehingga Jangar Pranow harus tetap waspada dan mencari langkah kreatif untuk mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas.

Menurut dia, salah satu faktor penentunya adalah calon wakil presiden Jangar Pranow.

“Jadi para Kawaber harus bisa mendukung Ganjar secara elektoral, tidak hanya dari segi modal tapi harus mewakili dapil di luar dapil yang mendukung Ganjar sekarang, karena kalau sama maka percuma, dan pertimbangannya adalah caleg dari NU saja,” pungkasnya.Nurhasim dengan mengatakan: “Atau tokoh lainnya, ada yang dari NU atau dari kubu Prabowo atau Anies. Itu tergantung strategi calon presiden yang akan diterapkan.”

Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Pemilihan Umum Indonesia (LPI) baru-baru ini menunjukkan calon presiden (bacapres) Jangar Pranuwo adalah kandidat ideal untuk Campus Millennium Edition. Gengar mengungguli dua rivalnya, Ketum Girindra Prabowo Subianto dan capres Anees Baswedan.

Dari seluruh indeks yang diukur, Janjar unggul dengan 36,18 persen, Prabowo Subianto dengan skor 33,75 persen, dan Anees Baswedan dengan skor 30,07 persen, kata Direktur LPI Bonnie Hargens.

Survei tersebut memberikan sejumlah indikator, yakni catatan prestasi, integritas, kompetensi, keterampilan, kepemimpinan, nasionalisme, dan keselarasan dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.

Dari segi rekam jejak, kata Pony, Janjar unggul dengan 37,44 persen, disusul Prabowo Subianto dengan 34,38 persen dan Anees Baswedan dengan 28,18 persen. Begitu juga dengan sisi integritas, Janjar 36,27 persen, Prabowo Subianto 33,93 persen dan Anees 29,80 persen.

“Hampir semua indikator terhapus oleh Ganjar Pranowo. Indikator tertinggi adalah keselarasan dengan kepemimpinan Presiden Jokowi, dengan 44,51 persen milenial di kampus menganggap Ganjar selaras dengan kepemimpinan Jokowi, Prabowo Subianto 34,61 persen, dan Anies Baswedan 20,89 persen,” kata Bonnie.

Jajak pendapat LPI nasional yang dilakukan pada 5-11 Juli 2023 bertujuan untuk menggali pandangan milenial kampus tentang calon presiden ideal. Milenial kampus yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok dewasa muda berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) berusia 27-42 tahun yang secara sadar dan aktif mengamati isu-isu kebangsaan dan memiliki opini independen terhadap isu-isu politik yang menimpa mereka. Bicaralah sebelum pemilu 2024, setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023.

Koresponden: Narda Margarita Sinampilla
Editor: Triono Subagyo
Hak Cipta © Bean 2023