
BPIP mengawasi mantan napi teroris di Banten
BANTEN (Antara) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan Program Pembinaan Ideologi Pancasila kepada puluhan eks napi teroris di Kabupaten Banten, Sabtu.
Ketua BPIP Prof. Dr.. KH Yudian Wahyudi, MA, Ph.D mengatakan Pancasila harus menjadi nilai inti yang kita pandu dalam menjalani kehidupan.
Ia menegaskan bahwa “Nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam perilaku dan tindakan kita, sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara.”
Dia juga memperingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh seruan yang memajukan ideologi transnasional.
Dia menjelaskan: “Kami melihat negara-negara besar dan maju, sangat iri pada kami, dan bahkan banyak dari mereka yang bangkrut.”
Ia juga menjelaskan bahwa Islam dan Pancasila tidak bertentangan, melainkan Islam dan Pancasila merupakan satu kesatuan peradaban manusia.
Ia menjelaskan, “Jika kita memahami kelima sila Pancasila dengan benar, maka tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, melainkan menegaskan bahwa ajaran Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam.”
Sementara itu, Pembimbing UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. dokter. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd mengapresiasi kerjasama BPIP, bahu-membahu merawat mantan narapidana dalam memajukan Ideologi Pancasila.
Diakui mantan napi itu berasal dari berbagai daerah di Banten dan berbagai organisasi seperti NII, JAD, JI dan organisasi lain yang menentang negara.
“Saya berharap setelah mendapatkan pelatihan ini, para narapidana ini memiliki ideologi Pancasila yang kuat dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Suprianturu, mantan napi asal Pandeglang mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini menambah wawasan dan pengetahuan serta semakin meyakinkan dirinya tentang Pancasila.
Mantan narapidana di Lembaga Asuransi Nasional itu pun mengaku menyesal bergabung dan terpengaruh oleh organisasi ekstremis dan radikal tersebut, padahal sama sekali tidak menguntungkan.
Ia berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan godaan apapun untuk bergabung dengan organisasi radikal yang ingin membongkar persatuan Indonesia.
Reporter: PR Wire
Editor: PRWire
Hak Cipta © Bean 2023