BPBD: Puluhan rumah di Pacitan hancur akibat gempa

Akibat gempa tersebut, terjadi kerusakan terutama atap dan bangunan yang retak

Pakit, Jawa Timur (Antara) – Sedikitnya 40 rumah di Kabupaten Pakit, Jawa Timur (Jawa Timur) dilaporkan rusak akibat gempa tektonik bermagnitudo 6,4 yang mengguncang pantai selatan Jawa dengan pusat gempa 86 kilometer barat daya. . Kabupaten Bantul, Yogyakarta, di kedalaman 25 km, Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB.

“Terkait dampak gempa tersebut, terjadi kerusakan terutama bagian atap dan retak bangunan,” kata Erwin Andriatmoco, Presiden BPBD Pacitan Erwin Andriatmoco saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu.

Tidak ada laporan korban jiwa. Irwin menyatakan, pihaknya masih melakukan inventarisasi data kerusakan bangunan dan ada tidaknya korban jiwa, dll akibat gempa tersebut.

“Dari 12 kecamatan sejauh ini, delapan kecamatan sudah melaporkan kerusakan. Data sementara ada sekitar 40 rumah yang rusak,” ujarnya.

Laporan kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Bakitan, dimana terdapat 22 unit bangunan yang dilaporkan rusak.

Baca juga: BPBD: Gempa Bantul Rusak Bangunan di 12 Kabupaten

Sementara yang berada di Kecamatan Donorugu hingga tulisan ini dibuat, BPBD Pacitan telah menerima pengaduan kerusakan sembilan gedung, empat gedung di Kecamatan Arjosari, dua gedung di Kebonagung, dan lainnya di Kecamatan Bandar, Tegalombo, Pringkuku, dan Ngadirojo. satu bangunan rusak setiap rumah rumah warga.

Data kerusakan kemungkinan akan terus bertambah karena inventarisasi dan pelaporan masih dalam proses.

Irwin mengatakan sebagian besar kerusakan dilaporkan pada fasilitas pemerintah dan rumah warga.

Selain rusaknya sejumlah bangunan infrastruktur, gempa yang dirasakan kuat di sebagian besar wilayah Pakitan itu membuat kepanikan Dr. Darsono Paquitan.

Sebagian keluarga pasien meledak. Banyak pasien kemudian dievakuasi dari gedung, terutama di ruang gawat darurat.

Irwin mengimbau kepada hadirin untuk tetap tenang namun tetap waspada.

Baca juga: Gempa 6,0 Magnitudo di Pakitan, BMKG: Waspadai Gempa Susulan

Koresponden: Destian H. Sugruoku
Editor: Individualisme Rasbiani
Hak Cipta © Bean 2023