
BPBD Kota Cirebon bentuk 10 Kelurahan Tangguh Bencana
Cirebon (Antara) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat, membentuk 10 kelurahan di wilayahnya menjadi desa tangguh perkotaan, agar bisa belajar bahaya bencana.
“Ada sebanyak 10 kecamatan yang kami jadikan sebagai kecamatan tangguh bencana,” kata Andy Weibo, Direktur Utama BBBD Kota Cirebon di Cirebon, Rabu.
Andy mengatakan, di Cirebon sendiri banjir paling rawan bencana, bahkan setiap tahun saat memasuki puncak musim hujan pasti akan ada daerah yang tergenang air.
Andy melanjutkan, banjir yang terjadi merupakan muatan dari sumber sungai, mengingat daerah tersebut berada di hilir, selain itu irigasi sudah tidak mampu lagi menampung aliran air akibat sedimentasi dan kesempitan.
Untuk itu, BPBD Kota Cirebon berupaya membentuk desa tahan bencana, sehingga ketika terjadi bencana alam, baik itu banjir, kekeringan, maupun gempa bumi, mereka siap dan mengetahui cara mengantisipasinya.
“Selanjutnya, sub-wilayah yang tergolong tahan bencana akan memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat,” ujarnya.
Andy menambahkan, dari 22 kelurahan di lima kecamatan Kota Cirebon, 10 kelurahan sudah rawan banjir, yakni Pekeringan, Sokapura, Kalijaga, Argassonia, Kasibumi, Limahongok, Begamberan, Larangan, Darajat dan Kekapi. .
Sehingga 10 kecamatan ini terpilih menjadi kecamatan tangguh bencana, sebagai perangkat desa dan masyarakat dibekali pengetahuan yang lebih baik terkait kebencanaan.
“Kami berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di 10 kelurahan yang mampu menghadapi bencana guna mengurangi risiko bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” ujarnya.
Baca juga: BPBD Cirebon menyebut dua orang meninggal dunia, dan dua lainnya luka-luka akibat sambaran petir
Baca Juga: BPBD Kota Cirebon: Banjir yang melanda lima kecamatan sudah surut
Baca Juga: BPBD Cirebon: 2.433 rumah kebanjiran setelah hujan lebat
Koresponden: Khair Aizan
Editor: Zita Mirena
Hak Cipta © Bean 2023