
BPBD Bali mencatat 77 bencana tambahan akibat cuaca buruk
Denpasar (Antara) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat tambahan 77 bencana cuaca buruk sejak Jumat (7/7), sebagian besar terjadi di Kabupaten Karangasem.
Total tambahan kejadian di Karangasem sebanyak 54, terdiri dari 21 pohon tumbang, 20 tanah longsor, tiga jalan rusak, 10 tembok rusak dan satu banjir, kata Kepala BPBD Bali I Made Rentin dalam keterangannya di Denpasar, Sabtu.
“Kerugian materi berkisar Rp 435.500.000, sedangkan ada dua kasus meninggal dunia dan satu luka berat,” kata Rentin.
Kabupaten lain selain Karangasem yang mencatat tambahan bencana terbesar adalah Kabupaten Badung, karena pada hari kedua hujan lebat terjadi delapan bencana tambahan, terdiri dari empat longsor, dua pohon tumbang, dan dua titik banjir.
Apalagi di Kabupaten Gianyar dari sebelumnya 28 bencana, kini terjadi 34 bencana atau bertambah enam kejadian per hari.
“Korban jiwa (Gianiyar) masih ditaksir, satu korban luka-luka, jenis kecelakaan 16 pohon tumbang, 16 longsor, 1 orang hanyut, 1 aliran sungai tersumbat,” kata Rentin.
Di Kabupaten Bangli, BPBD Bali juga mencatat empat bencana tambahan yakni tanah longsor yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Kemudian banjir di Klungkung dan tembok jalan pecah di Buleling.
Sedangkan untuk Kota Denpasar, Kabupaten Jeprana, dan Kabupaten Tabanan tidak terjadi penambahan bencana.
Dengan demikian, selama dua hari cuaca buruk di Bali terjadi sebanyak 155 bencana, dari kemarin 31 pohon tumbang menjadi 57, titik banjir 12 menjadi 13 titik, dan longsor 29 menjadi 62 titik.
Dari total empat bangunan yang roboh, kini ada 11 ruas jalan, satu sampai tiga roboh, empat titik tambahan tembok roboh, selokan tersumbat, air meluap dan tergerus.
BBB Bali menyebutkan, akibat bencana yang terjadi selama dua hari itu, total tujuh orang tewas, tiga orang luka-luka, dan empat orang meninggal dunia.
Koresponden: Ni Putuo Putri Mulyantari
Editor: Eddie M Jacob
Hak Cipta © Bean 2023