
Amerika Serikat mengharapkan penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB secara tertib dari Mali
Washington (Antara) – Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Senin (19/6) bahwa Amerika Serikat menyesali keputusan Otoritas Militer Sementara di Mali yang meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk meninggalkan negara itu.
Ia juga meminta Amerika Serikat untuk menarik pasukan PBB secara tertib dan bertanggung jawab.
Menteri Luar Negeri Mali Abdallah Diop menyampaikan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB pada Jumat (16/6) dan mengatakan bahwa ada krisis kepercayaan selama satu dekade antara otoritas Mali dan Misi Penjaga Perdamaian PBB di Mali (MINUSMA) .
“Amerika Serikat menyesali keputusan pemerintah transisi di Mali untuk menarik persetujuannya atas MINUSMA,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.
“Penarikan pasukan MINUSMA harus dilakukan secara tertib dan bertanggung jawab, dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan penjaga perdamaian dan warga Mali,” tambahnya.
Miller juga menyatakan keprihatinan tentang dampak keputusan pemerintah Mali terhadap krisis keamanan dan kemanusiaan yang mempengaruhi rakyat Mali.
Mali telah berjuang untuk menghentikan pemberontakan Islam garis keras yang berakar setelah pemberontakan 2012. Pada 2013, PBB menerbitkan MINUSMA untuk mendukung upaya asing dan domestik untuk memulihkan stabilitas di negara itu.
Frustrasi dengan meningkatnya ketidakamanan menyebabkan dua kudeta di Mali pada tahun 2020 dan 2021. Junta militer Mali yang berkuasa semakin berselisih dengan MINUSMA dan sekutu internasional lainnya, termasuk Prancis.
Baca juga: Empat penjaga perdamaian PBB tewas dalam serangan di Mali
Dewan militer telah memutuskan hubungan dengan sekutu tradisional Barat dan sedang mencari bantuan Rusia untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Sementara itu, Miller mengatakan akan terus bekerja dengan mitra di Afrika Barat untuk membantu mereka mengatasi tantangan keamanan dan pemerintahan di Mali.
“Kami menyambut baik konsultasi yang sedang berlangsung dengan para pemimpin regional mengenai langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan stabilitas dan mencegah konflik di Mali,” katanya.
Anggota Dewan Keamanan PBB telah mulai membahas rancangan resolusi untuk memperpanjang mandat MINUSMA, yang berakhir pada 30 Juni. Namun, belum jelas bagaimana masa depan misi tersebut.
Utusan Khusus PBB untuk Mali, Elgassim Wani, mengatakan pada hari Jumat bahwa misi MINUSMA akan sangat sulit atau tidak mungkin dilaksanakan di Mali tanpa persetujuan otoritas pemerintah setempat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Serangan di Mali lukai 20 pasukan penjaga perdamaian PBB
Baca juga: Serangan ranjau di Mali tewaskan pasukan penjaga perdamaian PBB
Penerjemah: Recenta Solestiandari
Editor: Yoni Arisaande Sinaga
Hak Cipta © Bean 2023