Ace Hassan meminta PPIH mengurus kebutuhan jemaah lanjut usia

Segera relokasi lansia yang membutuhkan kereta golf atau bantuan kursi roda yang kami pesan…

Jakarta (Antara) – Wakil Ketua VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memperhatikan kebutuhan jemaah haji Indonesia, khususnya lansia, mengingat sebagian dari mereka kesulitan berjalan jauh dan untuk haji . lama. panjang.

Dia menyarankan agar Panitia Penyelenggara Haji Indonesia di Arab Saudi juga menyiapkan kursi roda atau kereta golf untuk membantu memadati jemaah lanjut usia ketika ingin pergi ke tempat pelaksanaan jumroh.

Ayse Hassan, yang juga anggota Tim Pengamatan Haji di Republik Demokratik Kongo, mengatakan dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6).

Ia menjelaskan, momen lempar jumrah merupakan salah satu tahapan krusial dalam rangkaian haji, karena pergerakan manusia cukup besar sehingga banyak risiko yang harus diantisipasi oleh penyelenggara haji Indonesia.

Ia menambahkan, syarat tahun ini tenda jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Jamarat – tugu yang tujuannya membuang Jamarat – harus berjarak sekitar dua kilometer.

“Kementerian Agama harus memastikan mengatur jadwal rajam setiap kelompok, sehingga tidak ada backlog selama pelaksanaan rajam jamarat dalam tiga hari ke depan. Sangat penting untuk menugaskan petugas untuk memantau situasi di Jamarat ,” kata Ais Hasan.

Ia pun mengingatkan agar PPIH menyiagakan petugas di setiap titik strategis yang juga dilengkapi logistik seperti air minum.

“Menempatkan petugas di setiap titik strategis dengan logistik, khususnya air minum dan tenaga kesehatan di jalur yang ditempuh jamaah, khususnya jalan tenda kolektif al-Muashim menuju Jamarat, termasuk komentar (waspada) kepada petugas kesehatan,” ujarnya lagi.

Ia mengatakan, dari pengalaman haji dari tahun ke tahun, banyak jemaah yang mengalami kelelahan dan dehidrasi – kondisi di mana tubuh kekurangan cairan.

“Para petugas harus waspada,” kata wakil ketua Komite Kedelapan Republik Demokratik Kongo itu.

Dan dia melanjutkan bahwa setelah kematian di Mina dan rajam para jamaah, para jamaah akan melanjutkan ibadah mereka, dan mereka mengelilingi ifaadah dan mencari Masjidil Haram. Tahapan ini menurutnya penting menjadi perhatian PPIH karena jemaah dituntut memiliki daya tahan tubuh yang tinggi.

Oleh karena itu, selain meminta kepada Panitia Penyelenggara Haji untuk tetap waspada dan waspada, Ace Hassan mengingatkan para jemaah haji untuk menjaga kesehatan.

“Kami menghimbau kepada para jamaah untuk menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu meninggalnya di Mina untuk beristirahat dan beribadah,” ujarnya.

Pada hari Rabu, sebanyak dua juta jemaah dari seluruh dunia menuju ke Mina untuk melemparkan Jamrat al-Aqaba, yang merupakan bagian dari puncak ibadah haji.

Pada Idul Adha (tanggal sepuluh Zul al-Hijjah), jamaah harus melempar tujuh kerikil ke Jamrat al-Aqaba di tiang yang melambangkan Setan.

Usai pelemparan Jamrat al-Aqaba, jemaah terus berpantang atau mencukur rambut yang dikenal dengan pembubaran pertama, dan melepas pakaian ihram dengan pakaian biasa.

Kementerian Agama dalam berbagai kesempatan membenarkan jemaah haji Indonesia keluar dari Muzdalifah, setelah sebelumnya dihentikan karena bus yang akan membawa mereka ke Mina terjebak macet.

“Alhamdulillah kemacetan sudah terurai. Bus sudah mulai mengangkut jemaah haji ke Mina,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Helman Latif dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan seluruh jemaah haji Indonesia naik bus tujuan Mina pada Rabu pukul 13.30 waktu Saudi.

Baca Juga: Timwas Jemaah DPR Apresiasi Kegigihan Jemaah Kabupaten Wajo
Baca juga: Jamaah Haji Diimbau Tidak Memikirkan Urusan Dunia Selama Berada di Arafah

Pemberita: Jinta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Hak Cipta © Bean 2023