haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
300 orang keracunan makanan di Shimae

300 orang keracunan makanan di Shimae

Read Time:2 Minute, 0 Second

Jika pasien kami melihat hasil yang baik, kami menyediakan obat-obatan untuk perawatan di rumah. Namun, jika kondisinya parah seperti demam, sesak napas, dan sesak napas, kami akan segera merujuknya ke rumah sakit.

BANDUNG (Antara) – Korban keracunan makanan di Cimahi, Jawa Barat, hingga Senin siang masih berdatangan ke Puskesmas Padasuka, Kecamatan Cimahi Pusat yang dijadikan sebagai pusat keracunan makanan.

Melalui pantauan yang dilakukan Antara dari lokasi, terlihat bahwa dari pagi hingga sore hari pasien masih berdatangan dengan keluhan sakit perut dan mual, serta beberapa kali ambulans mengangkut pasien bolak-balik.

Puskesmas melakukan observasi untuk mengetahui kondisi para korban. Jika kondisinya baik maka pasien akan dipulangkan untuk rawat jalan, namun bagi yang masih membutuhkan perawatan lebih lanjut akan dipindahkan ke rumah sakit dengan ambulans.

Kepala Puskesmas Suerlina Sitompul mengatakan, dari pagi hingga pukul 11.00 WIB ada sekitar 14 pasien yang datang melalui pos. “Sejauh ini ada 14 orang yang datang untuk memverifikasi pengaduan yang sama,” ujarnya.

Saat pasien datang, kata Swerlina, mereka langsung diobservasi mulai dari tekanan darah, kadar oksigen, dan pemeriksaan lab.

Baca Juga: Dinas Kesehatan: Hasil Uji Lab Temukan E. coli pada Sampel Makanan Universitas pada Mahasiswa Kerbau

“Jika melihat hasil yang baik untuk pasien, kami menyediakan obat-obatan untuk perawatan di rumah. Namun jika kondisinya parah seperti demam, sesak napas, dan sesak napas, kami akan segera merujuknya ke rumah sakit,” ujarnya.

Sejauh ini, menurut dia, sudah ada kurang lebih tiga sampai empat orang yang dirujuk ke rumah sakit di sekitar Chimahi. “Ada satu anak yang dirujuk,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun, diduga keracunan massal ini disebabkan oleh makanan saat acara nongkrong anggota DPRD Cimahi di Desa Padasuka yang berisi nasi, telur balado, dan suwiran ayam pada Sabtu (22/7).

Sampai saat ini dilaporkan sudah ada sekitar 300 korban keracunan dari kurang lebih 350 peserta yang hadir selama kegiatan liburan tersebut. Korban berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Setiamana, Kecamatan Shimadi dan Kecamatan Badasoka.

Korban yang harus mendapat perawatan lebih lanjut dipindahkan ke RS Mitra Kasih, RS Sibabat, RS Dastera, RS Kasih Panda, dan RS Mall, dan ada pula yang dipindahkan ke RS Hassan Siddiqin karena banyak RS seperti Shibat dan Mitra Kasih yang memiliki jumlah pasien yang banyak.

Pihak Puskesmas Padasuka juga telah mengirimkan sampel makanan untuk dilakukan pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Laboratorium Dinas Kesehatan Bogor Uji Makanan yang Diduga Penyebab Keracunan Massal

Reporter: Ricky Brayoga
Editor: Individualisme Rasbiani
Hak Cipta © Bean 2023

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
ASDP menutup sementara empat jalur transit di NTT Previous post ASDP menutup sementara empat jalur transit di NTT
Organisasi Kerjasama Islam menangguhkan status Utusan Khusus Swedia terkait pembakaran Alquran Next post Organisasi Kerjasama Islam menangguhkan status Utusan Khusus Swedia terkait pembakaran Alquran